RANGKAIAN KOMPARATOR
I.
Tujuan
- Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian komparator
sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat merangkai rangkaian komparator
sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian
komparator sebagai aplikasi dari
rangkaian OP AMP.
I.
Dasar Teori Kegiatan Belajar 1
- Operasional
Amplifier (Op-amp) sebagai Komparator
Operational Amplifier atau disingkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang populer digunakan
dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp populer yang paling sering dibuat antara lain adalah
rangkaian inverter, non-inverter,
integrator dan differensiator.
Pada pokok bahasan kali ini akan dijelaskan aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu sebagai pembanding tegangan
(komparator).
Komparator digunakan sebagai
pembanding dua buah tegangan. Pada perancangan ini, tegangan yang dibandingkan
adalah tegangan dari sensor dengan tegangan referensi. Tegangan referensinya
dilakukan dengan mengatur variabel resistor sebagai pembanding. Rangkaian
dasar komparator dengan catu tegangan tungggal ditunjukkan pada Gambar 7.1.
Prinsip kerja rangkaian adalah membandingkan amplitudo dua buah
sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat
masing-masing menyatakan tegangan output
dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin
≥ −Vin maka Vo = Vsat+
+Vin
< −Vin maka Vo = Vsat−
Keterangan:
+Vin = Amplitudo sinyal input tak
membalik (V)
−Vin =
Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+ = Tegangan saturasi + (V)
Vsat− = Tegangan saturasi - (V)
Vo = Tegangan output (V)
Bentuk fisik IC LM 324 sebagai komparator seperti Gambar 7.2.
Fungsi
Pin IC:
Pin 1 = output 1
Pin 2 = input 1 negatif
Pin 3 = input 1 positif
Pin 4 = VCC
Pin 5 = input 2 positif
Pin 6 = input 2 negatif
Pin 7 = output 2
Pin 8 = output 3
Pin 9 = input 3 negatif
Pin 10 = input 3 positif
Pin 11 = GND
Pin 12 = input 4 positif
Pin 13 = input 4 negatif
Pin 14 = output 4
I.
Lembar
Praktikum 1
a)
Alat dan Bahan
1. IC LM 324 1 buah
2. Potensiometer 50Kohm 1 buah
3. Power Supply 1
buah
4.
AVO meter 1
buah
5. Pinset 1
buah
6. Jumper secukupnya
b)
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
1) Periksalah terlebih dahulu
semua komponen aktif
maupun pasif sebelum digunakan!
2) Bacalah dan pahami
petunjuk pratikum pada
lembar kegiatan belajar!
3) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak
kaki-kaki komponen.
5) Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
6) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan
digunakan.
7) Dalam menggunakan meter kumparan putar,
mulailah dari batas ukur yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di
bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
8) Hati-hati dalam penggunaan
peralatan praktikum!
c)
Langkah Percobaan 1
1) Lihat Gambar 7.3,
lalu pahami fungsi tiap konektor pada modul komparator.
1)
Hubungkan konektor VCC 12 Volt pada tegangan sumber 12
Volt
2)
Hubungkan konektor GND pada ground.
3) Sambunglah masukan V
in + pada tegangan 5 Volt
4) Atur tegangan potensio lalu ukur
tegangan sebesar 1V
pada V in -
5)
Amati IND OUT
dan ukur tegangan pada Vout
6)
Catat hasil pada tabel hasil
yang telah disediakan
7)
Kemudian atur lagi tegangan
pada potensio sesuai tabel percobaan lalu catat tegangan V out
8)
Kemudian analisis lalu beri
kesimpulan hasil praktikum yang telah dilakukan.
d)
Hasil Percobaan 1
Tabel 7.1 Hasil Percobaan
e)
Analisis
Tabel 7.2 Analisis
Hasil Percobaan
f)
Kesimpulan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
g)
Latihan
1
1) Bagaimanakah prinsip rangkaian komparator!
2) Sebutkan karakteristik dari IC LM324 sesuai dengan datasheet!
3) Buatlah aplikasi yang menggunakan rangkaian Op-Amp dengan
komparator!
Jawaban
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGUAT INVERTING
I.
Tujuan
- Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat
inverting sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat merangkai rangkaian penguat
inverting sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian
penguat inverting sebagai aplikasi dari
rangkaian OP AMP.
I.
Dasar Teori Kegiatan Belajar 2
A.
Pengertian Dasar
Op-Amp
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan
salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi
rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain
adalah rangkaian inverting, non-inverting, komparator, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali
ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian
penguat inverting.
Suatu penguat operasi
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya penguat membalik, penguat
tak membalik, penjumlah, penggeser fasa, pengubah tegangan ke arus, pengubah
arus ke tegangan, pengikut tegangan DC dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas
dua penguat dasar, yaitu penguat membalik (inverting amplifier) dan
penguat tak membalik (non inverting amplifier).
Penguat operasi yang dipakai
disini adalah tipe 741 yang telah banyak dikenal. IC ini mempunyai delapan kaki, dapat dilihat pada Gambar 7.5.
Kaki 1 & 5 :
offset null
Kaki 2 :
masukan membalik (inverting input)
Kaki 3 :
masukan tak membalik (non inverting input)
Kaki 4 :
tanah (ground)
Kaki 6 :
keluaran
Kaki 7 :
catu tegangan positif
Kaki 8 :
tak digunakan
B.
Penguat Inverting Amplifier
Rangkaian
dasar penguat inverting ditunjukkan pada Gambar 7.6, dimana sinyal masukannya dibuat
melalui input inverting. Seperti tersirat pada namanya, fase keluaran dari
penguat inverting ini akan selalu berbalikan dengan inputnya. Pada rangkaian
ini, umpan balik negatif di bangun melalui resistor R2.
Jika penguatan G didefinisikan sebagai perbandingan
tegangan keluaran terhadap tegangan masukan, maka dapat ditulis
G=Vout/Vin=-R2/R1 sehingga
Vout = -(R2/R1).Vin
I.
Lembar
Praktikum 2
a)
Alat dan Bahan
1. IC LM 741 1 buah
2. Resistor 1Kohm 1
buah
3. Power Supply 1 buah
4. Resistor 2 Kohm 1
buah
5. Project board 1 buah
6. Pinset 1 buah
7. Potensiometer 50Kohm 1
buah
8. Jumper secukupnya
b)
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
1) Periksalah terlebih dahulu
semua komponen aktif
maupun pasif sebelum digunakan!
2) Bacalah dan pahami
petunjuk pratikum pada
lembar kegiatan belajar!
3) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak
kaki-kaki komponen.
5) Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
6) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan
digunakan.
7) Dalam menggunakan meter kumparan putar,
mulailah dari batas ukur yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di
bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
8) Hati-hati dalam penggunaan
peralatan praktikum!
c)
Langkah Percobaan
2
1) Lihat
Gambar 7.7, lalu pahami fungsi tiap konektor pada modul Inverting.
1)
Hubungkan VCC 12 V modul pada tegangan 12 Volt.
2)
Hubungkan -12 V modul pada tegangan -12 Volt.
3)
Hubungkan GND modul pada Ground.
4) Aturlah
potensio sehingga tegangan IN
sebesar 0,5V
5) Untuk mengukur Vin hubungkan colok merah AVO pada IN dan colok hitam AVO pada GND
6) Ukur
Vout dengan menghubungkan colok hitam AVO pada -12 V dan colok merah AVO pada OUT
7) Catatlah
hasil pengukuran pada tabel hasil yang disediakan
8) Ulangi
langkah 5 seperti tegangan Vin pada tabel
9) Analisis
hasil percobaan dan beri kesimpulan.
d)
Hasil Percobaan
2
Tabel 7.3 Hasil percobaan 2
e)
Analisis
Tabel 7.4 Analisis Hasil percobaan 2
f)
Kesimpulan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
g)
Latihan
2
1) Bagaimanakah prinsip rangkaian penguat
inverting!
2) Gambarkan tata letak IC 741 yang
digunakan dalam praktikum penguat inverting!
3) Bagaimanakah bila Rf pada rangkaian
inverting di perkecil tahanannya!
Jawaban
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGUAT NON-INVERTING
I.
Tujuan
1.
Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat
non-inverting sebagai aplikasi dari rangkaian
OP AMP.
2.
Mahasiswa dapat
merangkai rangkaian penguat non-inverting sebagai aplikasi
dari rangkaian OP AMP.
3.
Mahasiswa dapat
menganalisis karakteristik rangkaian penguat non-inverting
sebagai aplikasi dari
rangkaian OP AMP.
I.
Dasar Teori Kegiatan Belajar 3
A. Non-Inverting Amplifier
Prinsip
utama rangkaian penguat non-inverting adalah diperlihatkan pada Gambar 7.9. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui
input non-inverting (+). Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu
fasa dengan tegangan inputnya. Untuk
menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting, caranya sama seperti menganalisa
rangkaian inverting.
Jika penguatan G adalah perbandingan
tegangan keluaran terhadap tegangan masukan, maka didapat penguatan op-amp
non-inverting :
Impendasi untuk rangkaian Op-amp non
inverting adalah impedansi dari input non-inverting op-amp tersebut. Dari datasheet, LM741 diketahui
memiliki impedansi input Zin = 108 to 1012
Ohm.
I.
Lembar
Praktikum 3
a)
Alat dan Bahan
1) IC LM 741 1 buah
2) Resistor 1Kohm 1
buah
3) Power Supply 1
buah
4) Resistor 2 Kohm 1 buah
5) AVO meter 1
buah
6) Pinset 1
buah
7) Potensiometer 50Kohm 1
buah
8) Jumper secukupnya
b)
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
1) Bacalah dan pahami
petunjuk pratikum pada
lembar kegiatan belajar!
2) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
3) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak
kaki-kaki komponen.
4) Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
5) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan
digunakan.
6) Dalam menggunakan meter kumparan putar,
mulailah dari batas ukur yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di
bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
7) Hati-hati dalam penggunaan
peralatan praktikum!
c)
Langkah Percobaan
3
Lihat Gambar 7.10, lalu pahami fungsi tiap konektor
seperti Gambar 7.11
1)
Hubungkan VCC 12 V modul pada tegangan 12 Volt.
2)
Hubungkan -12 V modul pada tegangan -12 Volt.
3)
Hubungkan GND modul pada Ground.
4) Aturlah
potensio sehingga tegangan IN
sebesar 0,5V
5) Untuk mengukur Vin hubungkan colok merah AVO pada IN dan colok hitam AVO pada GND
6)
Ukur Vout dengan
menghubungkan colok hitam AVO pada GND
dan colok merah AVO pada OUT
7)
Catatlah hasil pengukuran
pada tabel hasil yang disediakan
8)
Ulangi langkah 5 seperti
tegangan Vin pada tabel
9)
Analisis hasil percobaan dan
beri kesimpulan.
d)
Hasil Percobaan
3
Tabel 7.5 Hasil percobaan 3
e)
Analisis
Tabel 7.6 Aanalisis Hasil percobaan 3
f)
Kesimpulan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
g)
Latihan
3
1) Bagaimanakah prinsip rangkaian penguat non-inverting!
2)
Jelaskan mengapa pada Penguat Tak Membalik, penguatan tegangan selalu lebih
dari satu ?
3) Ada anjuran bahwa penguatan tegangan pada
penguat operasi jangan terlalu besar. Untuk mendapatkan penguatan total yang
cukup besar, lebih baik menderetkan beberapa penguat. Kenapa demikian!
Jawaban
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGUAT DIFERENSIAL
I.
Tujuan
- Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat
diferensial sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat merangkai rangkaian penguat
diferensial sebagai aplikasi dari rangkaian OP AMP.
- Mahasiswa dapat menganalisis karakteristik rangkaian
penguat diferensial sebagai aplikasi
dari rangkaian OP AMP.
I.
Dasar Teori Kegiatan Belajar 5
A.
Penguat Diferensial
Penguat ini mampu memperkuat sinyal yang kecil. Keluaran
dari penguat ini sebanding dengan perbedaan tegangan kedua masukannya. Penguat
diferensial ini mampu mengurangi noise dengan sangat baik. Gambar 7.17
menunjukkan rangkaian penguat diferensial
Rumus penguatan tegangan dari penguat diferensial adalah
sebagai berikut:
I.
Lembar
Praktikum 5
a)
Alat dan Bahan
1)
AVO meter 2
buah
2)
IC OP-AMP LM741 1
buah
3)
Resistor 1 kOhm 3
buah
4)
Resistor 2 kOhm 1
buah
5)
Potensiometer 50Kohm 2
buah
6)
Power Supply 1
buah
7)
Project Board 1
buah
8)
Jumper secukupnya
b)
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
1) Periksalah terlebih dahulu
semua komponen aktif
maupun pasif sebelum digunakan!
2) Bacalah dan pahami
petunjuk pratikum pada
lembar kegiatan belajar!
3) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak
kaki-kaki komponen.
5) Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi dosen
pendamping untuk mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
6) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan
digunakan.
7) Dalam menggunakan meter kumparan putar,
mulailah dari batas ukur yang besar. Bila simpangan terlalu kecil dan masih di
bawah batas ukur yang lebih rendah, turunkan batas ukur.
8) Hati-hati dalam penggunaan peralatan
praktikum!
c)
Langkah Percobaan
5
1) Lihat
Gambar 7.18, lalu pahami fungsi tiap konektor pada modul penguat diferensial.
1) Hubungkan
konektor VCC 12 Volt
pada tegangan sumber 12 Volt
2) Hubungkan
konektor GND pada ground.
3) Hubungkan
konektor V1 dengan AVO meter lalu
ukur tegangan V1 sebesar 1 V
4) Hubungkan
konektor V2 dengan AVO meter lalu
ukur tegangan V2 sebesar 1 V
5) Amati
tegangan pada Vout lalu catat hasilnya
pada tabel
6) Ulangi
langkah 5 untuk tegangan V1 dan V2 sesuai tabel hasil.
7) Kemudian
isi Tabel 7.8 dan Tabel 7.9.
d)
Hasil Percobaan
5
Tabel 7.8 Hasil Penguat diferensial
e)
Analisis
Tabel 7.9 Analisis Hasil Penguat diferensial
f)
Kesimpulan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
g)
Latihan
5
1)
Apakah
kelebihan penguat diferensial?
2)
Sebutkan aplikasi apa
saja yang dapat dibangun dari penguat diferensial!
Jawaban
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------